Penanggulangan Difteri Butuh 3 Tahun

Gerakan imunisasi guna menanggulangi meluasnya penularan penyakit harus dilakukan secara berkelanjutan. Setidaknya butuh waktu tiga tahun untuk menekan kasus penularannya.

Pakar penyakit tropik dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Prof Ismoedijanto menuturkan, penyakit difteri juga pernah menyebar di Eropa. Dengan program imunisasi yang berkelanjutan, kasus penularannya terus menurun.

"Jadi tidak bisa ditanggulangi dalam waktu cepat, butuh program yang berkelanjutan," katanya.

Idealnya imunisasi bisa menjangkau sasaran sampai 95 persen. Sedangkan saat ini, di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur masih ada daerah-daerah yang belum mendapat imunisasi. "Jadi imunisasinya masih bolong-bolong. Ada anak-anak yang belum diimunisasi. Orangtua mereka ini perlu dicari dan dirayu agar anaknya diimunisasi," jelasnya.

Sejak Januari hingga sekarang, ada 328 orang yang terkena difteri di Jawa Timur. Sebagian besar adalah anak-anak. Dari jumlah itu, 11 orang meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Mujib Affan mengatakan, penularan penyakit difteri sudah mulai meningkat sejak 2008. Setiap tahun jumlah kasusnya terus bertambah, dengan daerah penularan yang semakin meluas. Sampai saat ini penyebaran penyakit ini sudah meluas ke 34 kabupaten/kota. Oleh karena itu, imunisasi akan diadakan di 34 kabupaten/kota tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jatim Soekarwo menetapkan kejadian luar biasa (KLB) difteri di seluruh Jawa Timur. Itu dilakukan karena dalam 10 bulan terakhir terdapat 328 anak meninggal akibat difteri.

Terhadap data ini, Ismoedijanto meluruskannya. Menurut dia, dalam 10 bulan terakhir ada 328 orang menderita difteri, 11 di antaranya meninggal. (kompas.com)

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | TokoPasutri