Riset Vaksin Nasional Dilakukan secara Sinergi

Setelah sekian lama berjalan sendiri-sendiri, akhirnya pemerintah dalam hal ini Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Litbangkes), industri (PT. Bio Farma) dan beberapa perguruan tinggi bekerjasama dalam pengembangan riset vaksin secara nasional.

"Kami dari Biofarma dan Litbangkes berharap bahwa hari ini memasuki era baru. Seperti diketahui bersama, bahwa sangat sulit menyatukan seluruh kekuatan yang ada di tingkat nasional khususnya untuk riset vaksin," kata Drs. Iskandar, Apt, MM, Direktur Utama PT. Bio Farma, kepada wartawan, Selasa, (26/7/2011).

Dengan bersatunya seluruh stakeholder dalam pengembangan riset vaksin, diharapkan industri vaksin khususnya di negara-negara berkembang harus mampu menyediakan vaksin dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

"Ini kepentingan nasional, bahkan dunia. Kalau kita bercerai berai seperti sekarang dalam riset vaksin, sampai kapan pun tidak akan pernah bisa membuat produk. Paling-paling membuat jurnal internasional. Dan itu tidak ada nilai jual, dalam arti tidak bisa mensejahterakan rakyat secara langsung," ujarnya.

Sementara itu DR. Triyono Sundoro, PhD, Staf Ahli Bidang Pengendalian Risiko, Kementerian Kesehatan mengatakan, semua vaksin di periode manapun dituntut mempertimbangkan kemudahan cara pemberian. Misalnya menghasilkan respon kekebalan yang lebih lama, keamanan ketika digunakan, serta harga yang terjangkau.

"Para peneliti di lembaga penelitian pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi dan industri diharapkan fokus dalam pengembangan vaksin yang bermutu," kata Triyono.

Demi mendukung tujuan tersebut, Bio Farma akan melakukan penandatanganan 2 (dua) nota kesepahaman (MOU) dengan Universitas Brawijaya untuk riset vaksin kontrasepsi pria, serta Universitas Jendral Achmad Yani untuk riset vaksin Rabies. Selain itu, juga akan dilakukan 3 (tiga) penandatanganan persetujuan dengan Universitas Indonesia untuk riset vaksin HPV, HIV, dan pandemik influenza berbasis rekayasa genetika.

"MOU, menggalang potensi, menggali dan mengajak potensi nasional universitas dan industri (Biofarma). Marilah kita bersinergi menggapai hari esok untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan," tandas Iskandar.

Dengan adanya sinergi antara pihak akademisi, pemerintah dan bisnis diharapkan akan mempercepat tercapainya terget riset vaksin nasional dan akan memberikan dampak positif terhadap pencapaian tujuan dekade vaksin 2011-2020. (kompas.com)

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger | TokoPasutri